Beli Rumah Indent? Kenapa Tidak! Simak Tips nya
Membeli rumah yang prosesnya masih dalam tahap pembangunan atau dibangun secara indent (dipesan dulu baru dibangun) memang kerap menimbulkan perasaan "harap-harap cemas".
Tak heran, sebagian orang kebanyakan memilih rumah yang statusnya sudah ready stock alias siap huni. membeli properti yang dibangun developer dianggap sebagai langkah yang praktis karena tinggal terima jadi. Terlebih jika pengembangnya cermat memilih lokasi dan menawarkan desain bangunan rumah yang tampak estetik.
Hal ini tak pelak membuat banyak orang rela membayar penuh unit properti yang diincarnya sekalipun belum selesai dibangun (indent). Ya, karena biasanya properti indent dijual dengan harga yang lebih murah daripada unit siap huni. Dan seiring berjalannya waktu, meski rumahnya belum jadi, harganya dipastikan akan terus naik.
Tapi sebetulnya tidak perlu takut membeli rumah indent –apalagi sebagian besar perumahan memang ditawarkan indent– asal jeli dan berhati-hati.
Simak tips berikut agar Anda tidak merugi saat beli rumah yang belum jadi (indent) :
1. Lihat dulu pengembangnya
Pengembang yang profesional tidak akan mengecewakan konsumennya. Jadi telisik lebih detil terkait segala hal yang menyangkut pengembang perumahannya, misalnya dilihat dari izin usaha membangun, izin usaha, hingga rekam jejaknya, pengalamannya.
2. Cek legalitas bangunan
Hal ini bisa dilihat dari penelusuran status kepemilikan tanah yang dilihat dari sertifikat. Umumnya, status tanah dan bangunan adalah Sertifikat Hak Milik (SHM) dan SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan).
Adapun kedua status tersebut, saat ini masih menjadi hak kepemilikan tanah yang dibiayai dengan pinjaman oleh bank (KPR). Jadi, meskipun indent jangan lupa untuk memastikan status tanah yang diakui oleh bank.
3. Cek fasum dan fasosnya
Indikator lain yang bisa ditinjau adalah dilihat dari fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) nya. Salah satunya adalah jalan masuk, gorong-gorong saluran air, listrik, dan sanitasi.
4. Tinjau lokasi
Terakhir, adalah meninjau lokasi. Misalnya, dilihat dari perkembangan infrastruktur seperti transportasi atau akses tol. Pembangunan rumah indent biasanya memerlukan waktu untuk perampungan dua hingga lima tahun mendatang.
Sudah menemukan hunian yang Anda idam-idamkan dan punya potensi bagus di masa depan? Jika belum, cek di sini