top of page

DILEMA 4L NUMPANG TINGGAL DI “PIM” ALIAS PONDOK INDAH MERTUA #LoeLagiLoeLagi

Salah satu kebahagiaan terbesar yang dialami seseorang adalah menikah dengan orang yang dikasihi. Namun terkadang mungkin karena saking fokus memikirkan acara resepsi nan megah maka rencana tempat tinggal setelah menikah pun kurang direncanakan dengan matang. Akhirnya, tidak jarang memilih tinggal satu rumah dengan mertua. Namun tinggal di rumah mertua dapat membawa dilema tersendiri bagi pasangan yang baru saja memulai bahtera rumah tangganya, Serumah dengan mertua memang tidak bisa membuat pasangan menikah bebas seperti di rumah sendiri misalkan dalam hal menata perabotan rumah, mengatur menu makanan, dan pengelolaan keuangan rumah tangga. Hal tersebut pun tidak jarang menimbulkan banyak gesekan mertua menantu. Nah, kalau sudah begini siap-siap deh terjadi perang dunia ketiga. Simak beberapa pertimbangan berikut: [if !supportLineBreakNewLine] [endif]1. Dengan tinggal sendiri, kamu dan dia juga bebas mengatur rumah tangga sendiri. Bukannya tak mau dicampuri, tapi terkadang campur tangan orang tua membuat rumah tangga tak nyaman

Alasan pertama yang jelas terasa dampaknya adalah, kalau kamu bisa bebas atur-atur rumahmu sendiri. Kalau di rumah orang tua ‘kan, semuanya sudah diatur dari awal. Mau diubah kan juga harus minta persetujuan dari Papa, Mama, dan saudara-saudara. Bukannya kamu enggan dicampuri, atau sekadar mendapatkan masukan, tapi kamu pastinya ingin dong punya sebuah teritori yang bisa kamu atur-atur sendiri?


2. Kalian sudah besar, sudah menikah, harus mulai membiasakan diri untuk mandiri. Sudah saatnya berhenti mengandalkan orang tua dan mulai hidup mandiri berdua

Kalau masih kecil, masih remaja, atau setidaknya belum menikah, bolehlah kamu masih bergantung kepada orang tua. Tapi saat kamu sudah menikah, sudah saatnya kamu mulai hidup mandiri bersama pasanganmu. Kamu yang awalnya nggak pernah masak karena Ibu selalu siap menyediakan makanan untuk keluarga, harus mulai belajar menyiapkan makanan untuk keluargamu sendiri. Kamu yang tadinya sedikit-sedikit Pah sedikit-sedikit Mah, harus mulai mengusahakan semua-semua sendiri. Dan itu bisa dimulai sejak kamu dan dia hidup lepas dari orang tua.


3. Supaya kalian tahu bagaimana perjuangan orang tuamu dulu, tinggal terpisah adalah caramu merasakan bagaimana menjadi mereka 20-30 tahun yang lalu

Memulai hidup di atas kaki sendiri memang tidak mudah. Apalagi kamu yang selama ini terbiasa hidup mudah di rumah. Saat kamu dan dia mulai mengurus rumah sendiri, banyak hal yang harus kalian pelajari. Kalau istri harus mulai belajar menyiapkan makanan untuk suami, sang suami sedikit-sedikit juga harus bisa ilmu pertukangan. Jadi kalau ada apa-apa di rumah bisa langsung ditangani sendiri. Perjuangan hidup berdua yang tidak mudah itu akan membuatmu mengerti perjuangan orang tuamu. Kira-kira 20-30 tahun yang lalu, mereka merasakan hal yang sama, untuk membesarkan kamu.

[if !supportLists]4. Karena apa-apa harus ditanggung sendiri, kamu dan dia juga akan semakin termotivasi untuk kerja lebih keras lagi

Dulu kamu makan tinggal ambil di dapur. TV dan kulkas sudah ada. Mesin cuci juga ada. Kendaraan orang tua juga bisa dipakai kapan saja. Nah sekarang? TV ada sih, tapi kulkas nggak punya. Mau beli mesin cuci, cicilan motor belum lunas. Belum lagi persiapan biaya pendidikan anak. Banyak tanggungan yang harus kamu penuhi. Tapi hal ini justru akan memotivasimu untuk bekerja lebih giat lagi supaya kebutuhan keluarga terpenuhi. Etos kerja dan semangatmu akan meningkat dengan sendirinya


[if !supportLists][endif]5. Ketika ada masalah, kamu dan dia akan berusaha menyelesaikannya sendiri. Dan orang tua tak perlu tahu, karena permasalahan rumah tangga seharusnya hanya soal kamu dan dia
Yang namanya rumah tangga pasti ada masa-masa sulit antara kamu dan dia. Masalah bisa datang kapan saja, yang membuat hubungan kalian memanas. Enaknya kalau tinggal terpisah dengan orang tua, mereka nggak perlu melihat ini semua. Selain pasti membuatmu malu, sebaiknya permasalahan rumah tangga memang hanya diketahui anggota rumah tangga yang bersangkutan. Kalau kamu masih tinggal dengan orang tua, mereka pasti akan tahu kalau kalian sedang ada masalah. Bagaimana tidak tahu? Entah kalian saling mendiamkan atau justru bertengkar hebat, mereka akan bisa melihat.

[if !supportLists]6. Belum lagi kalau kamu juga tinggal dengan adik-adikmu. Bisa-bisa mereka nggak mau nikah kalau sering lihat kamu dan dia ada masalah

Yang terjadi di poin 5 belum seberapa. Saat tinggal bersama orang tua, bisa jadi kamu juga tinggal dengan adik-adikmu yang masih belum cukup umur, atau setidaknya belum menikah. Permasalahan kamu dengan dia, yang mau tak mau diketahui oleh anggota keluarga yang lain bisa membawa pengaruh buruk di sana. Pertama-tama, suasana tak nyaman pasti terjadi. Kedua, kalau kamu dan dia sering bertengkar, bisa-bisa nanti adikmu jadi enggan menikah karena nggak mau mengalamai masalah yang sama.


[if !supportLists][endif]7. Jika masih tinggal dengan orang tua, ketika terjadi masalah dengan mertua, kamu akan menempatkan pasanganmu dalam posisi yang sulit seolah-olah harus memilih
Kita ambil contoh, kamu tinggal bersama mertua. Yang namanya hidup bersama pasti ada hal-hal yang nggak bisa memuaskan semua orang. Terkadang ada masalah yang melibatkan kamu atau dia dengan orang tuamu atau saudaramu. Entah kamu yang merasa selalu salah di mata mertua, atau kesalahpahaman yang sering terjadi di antara manusia. Saat hal ini terjadi, kamu akan menempatkan pasanganmu dalam posisi yang sulit. Meski sebenarnya nggak begitu, tapi kamu membuatnya seolah-olah dia harus memilih antara kamu atau orang tuanya.

[if !supportLists]8. Di rumah baru dan lingkungan baru, kamu kalian bisa mengembangkan diri juga. Jadi selamanya nggak hanya dikenal sebagai anak Pak X atau Bu Y

Saat kamu di rumah, tak bisa dipungkiri bahwa kamu dikenal sebagai anak Ayah dan Ibumu. Kalau tanpa embel-embel anaknya Pak X atau Bu Y, orang jarang tahu siapa kamu. Nah, saat kamu menghuni rumah baru dan lingkungan baru, kamu akan masuk ke masyakarat yang baru. Di sana, mereka nggak mengenal orang tuamu. Mereka mengenalmu sebagai dirimu sendiri yang kamu perkenalkan kepada mereka. Dari sini, kamu bisa mengembangkan dirimu karena ruang gerakmu lebih luas.


Bukan hanya menghindari masalah-masalah yang tidak diinginkan, tinggal terpisah dengan orang tua setelah menikah juga akan membuat dirimu lebih mandiri dan berkembang. Memang sulit karena kebutuhan rumah tangga sangat banyak, dan subsidi dari orang tua tak bisa kamu rasakan lagi. Tapi jangan jadikan itu sebagai alasan.


AYO PUNYA RUMAH SENDIRI! Gak Harus Tunggu Bongkar Celengan mu Kok!

WWW.TOMBAKINTAN.CO.ID


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page